Jumat, 24 Agustus 2012

proposal thesis evaluasi program pendidikan


PROPOSAL EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Prof. Dr. PUJIATI SUYATA

TUGAS AKHIR SEMESTER




Disusun Oleh :
Nama                 : Bernadette Lasari Marsudirini
 NIM                    : 11701251007
 Prodi                 : Penelitian dan Evaluasi Pendidikan


PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2012
A.    JUDUL: EVALUASI  PROGRAM  PRAKTEK  PENGALAMAN  LAPANGAN  (PPL)  MANDIRI KOLESE PENDIDIKAN GURU KHAS PAPUA MERAUKE (UPP D-II PGSD UNIVERSITAS CENDERAWASIH MERAUKE)
Judul ini merupakan judul baru yang belum pernah dibuat oleh orang lain, karena di lembaga tempat penelitian ini akan dilakukan merupakan tempat tugas penulis selama 9 tahun, dan berdasarkan kenyataan di lapangan, belum pernah lembaga ini dijadikan tempat observasi atau penelitian dari pihak manapun. Jadi dilihat dari belum dipakainya lembaga ini untuk tempat penelitian, maka judul penelitian ini benar-benar baru.
B.     PENDAHULUAN
1.      Analisis konteks/situasi terkait Evaluasi Program Pendidikan yang akan dilakukan:
Kolese Pendididkan Guru (KPG) Khas papua Merauke merupakan lembaga yang masih tergolong baru, yang berdiri sejak 26 Agustus 2002. Lembaga pendidikan ini baru sekali menadakan semiloka utuk meninjau ulang kurikulum yang telah dilaksanakan yaitu pada tahun 2005, jadi lembaga ini masih sangat muda dalam pengalaman dalam dunia pendidikan. Selama berlangsungnya proses pendidikan KPG ini telah mengalami beberapa penyesuaian kurikulum dari kurikulum Khusus KPG dan berubah mengikuti kurikulum seperti Sekolah Menengah Umum lainnya. Dari awal penyelenggaraan lembaga ini menggunakan kurikulum 1994 (CBSA) plus kurikulum khusus KPG sendiri sampai pada tahun 2005 setelah diadakan semiloka yang menghasilkan perubahan kurikulum ke kurikulum 2004 (KBK) yang masih mempertahankan kekhususannya pada mata-mata pelajaran kependidikan sebagai ketrampilan dasar yang harus dikuasai peserta didiknya, dan pada tahun 2007 juga berusaha menyesuai
kan diri dengan kurikulum yang berlaku yaitu KTSP, dengan  muatan lokal yang berisi mata pelajaran khusus keterampilan pendidikan.
Di dalam lembaga pendidikan KPG Merauke terdapat 2 jenjang pendidikan yaitu: jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. Pada jenjang Pendidikan Menengah ditempuh secara normal tiga tahun yang penyelenggaraannya sejajar dengan Sekolah Menengah Umum  lainnya yang membedakan adalah isi dari mata pelajaran pada muatan lokalnya, di KPG Merauke mengarah langsung  pada dasar-dasar keterampilan dalam pengajaran dan pendidikan,  dan  pada jenjang Pendidikan Tinggi penyelenggaraannya setara dengan Diploma II yang ditempuh selama 4 semester.  
Lembaga pendidikan ini telah meluluskan  5 angkatan sejak tahun 2007. Program kegiatan rutin PPL Mandiri ini belum pernah dievaluasi. Jadi penelitian ini akan sangat bermanfaat baik untuk kemajuan lembaga pendidikan ini, peserta didiknya maupun pihak-pihak terkait dengan adanya penyelenggaraan program PPL Mandiri ini.

2.      Menentukan masalah dan tujuan evaluasi program tersebut
a)      Masalah
Tujuan didirikan lembaga pendidikan KPG ini untuk memenuhi kekuranagan tenaga pengajar dan pendidik di daerah pedalaman di Papua. Jadi siswa dan mahsiswa yang masuk ke lembaga pendidikan ini harus menyadari bahwa setelah selesai menempuh pendidikan di lembaga ini mereka akan mengabdi sebagai guru Sekolah Dasar di daerah pedalaman Papua. Maka sebagai latihan untuk beradaptasi dan bertahan hidup dengan calon tempat tugas dan karakter peserta didik serta masyarakat sekitar setelah lulus nanti, maka diselenggarakan kegiatan terprogram yaitu Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mandiri di wilayah pedalaman selama 3 bulan dengan target 36 kali praktek. Program ini dimaksudkan agar mahasiswa belajar langsung dan beradaptasi langsung dengan penduduk (sebagai warga belajar) dan daerah pedalaman yang nantinya (menjadi tempat tugas) paling tidak telah memberikan gambaran apa yang akan dihadapinya saat terjun ke lapangan langsung setelah lulus nanti. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman nyata.
Telah meluluskan 5 angkatan dan akan  menjadi 6 angkatan pada akhir tahun pelajaran 2011/2012 ini, tentunya telah 6 kali lembaga pendidikan ini melaksanakan program kegiatan PPL Mandiri di daerah pedalaman Papua. Penyelenggaraan program kegiatan ini melibatkan lembaga pendidikan sendiri dengan peserta didiknya, dinas pendidikan tempat PPL Mandiri dilaksanakan, Guru-guru di SD tempat praktek, warga belajar (siswa-siswa SD) di tempat praktek dan  masyarakat setempat. Penyelenggaraan program kegiatan PPL Mandiri di pedalaman ini dilihat dari pembiayaannya cukup memakan biaya. Biaya transportasi dari kampus sampai dengan tempat tujuan, biaya hidup selama di tempat praktek cukup mahal. Masing-masing mahasiswa yang melaksanakan praktek pengalaman lapangan mendapatkan subsidi dari pihak lembaga Kolese Pendidikan Guru Khas Papua (UPP D-II PGSD Universitas Cenderawasih) Merauke. Tentunya suntikan dana yang diberikan dari pihak lembaga pendidikan tidaklah cukup untuk memenuhi masing-masing kebutuhan mahasiswa di lapangan. Adapaun subsidi yang diberikan adalah berupa sarana penunjang untuk kelancaran PBM (Proses Belajar Mengajar) seperti: alat tulis, bahan untuk pembuatan media pembelajaran sederhana.
Yang menjadi permasalahan adalah apakah dengan biaya yang cukup banyak dikeluarkan oleh mahasiswa sendiri dengan pihak lembaga penyelenggara program sudah dapat mencapai tujuan yang diharapkan dari pihak penyelenggara program, dan njuga apakah bermanfaat bagi warga belajar tempat praktek, satuan pendidikan tempat praktek, dinas pendidikan tempat praktek, mahasiswa praktek, dan tentunya lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program PPL Mandiri ini.

b)      Tujuan
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1)      Context
Bagaimana kebutuhan dan partisipasi masyarakat terhadap program  praktek pengalaman lapangan (PPL) Mandiri di pedalaman yang diselenggarakan UPP D-II PGSD Universitas Cederawasih Merauke?
2)      Input
Bagaimana karakteristik warga bbelajar, mahasiswa pelaksana PPL Mandiri, pembimbing, penyelengara, ketersediaan  sarana dan  prasarana, pengadaan dan  pemanfaatan dana belajar pada program PPL Mandiri yang diselnggarakan UPP D-II PGSD Unversitas Cenderawasih Merauke di daerah pedalaman?
3)      Process
Bagaimana aktivitas warga belajar dan mahasiswa PPL Mandiri dalam proses pembelajaran pada program PPL Mandiri yang diselnggarakan UPP D-II PGSD Universitas Cenderawasih Merauke di daerah pedalaman?
4)      Product
Bagaiman  prestasi akademik dan manfaat yang diperoleh warga belajar pada program PPL Mandiri yang diselnggarakan UPP D-II PGSD Uncen Merauke di daerah pedalaman?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran dan sekaligus mengevaluasi program PPL Mandiri yang diselenggarakan UPP D-II PGSD Unversitas Cenderawasih Merauke di daerah pedalaman. Secara rinci dari masing-masing aspek adalah:
1)      Context
Untuk mengetahui kebutuhan partisipasi masyarakat terhadap program  PPL Mandiri yang diselnggarakan UPP D-II PGSD Uncen Merauke di daerah pedalaman.
2)      Input
Untuk mengetahui karakteristik warga belajar, mahasiswa peserta PPL Mandiri, penyelenggara, ketersediaan sarana prasarana, pengadaan dan pemanfaatan dana belajar pada program PPL Mandiri yang diselnggarakan UPP D-II PGSD Universitas cen Merauke di daerah pedalaman.
3)      Process
Untuk mengetahui prestasi akademik dan manfaat yang diperoleh warga belajar pada program PPL Mandiri yang diselnggarakan UPP D-II PGSD Uncen Merauke di daerah pedalaman.
4)      Product
Prestasi akademik yang diperoleh mahasiswa pelaksana program PPL Mandiri dan manfaat yang diperoleh warga belajar di tempat pelaksanaan  program PPL Mandiri.
3.      Mengapa evaluasi perlu dilakukan:
Evaluasi program PPL Mandiri di pedalaman ini dilakukan untuk mengetahui Context, Input, Process, Product dari program tersebut apakah sudah berjalan dengan baik dan dilakukan peningkatan atau akan dihentikan karena tidak berjalan dengan baik dan kurang bermanfaat sehingga lebih baik dihentikan program tersebut. Dalam penelitian ini diharapkan oleh peneliti akan memberikan sumbangan pemikiran kedepannya dalam merencanakan program PPL Mandiri ini lebih baik terkhusus untuk kemajuan lembaga pendidikan dan mahsaiswa pelaksana program di lapangan dan dinas pendidikan terkait.

C.     KAJIAN PUSTAKA
a.       Identifikasi pokok-pokok kajian pustaka terkait Evaluasi Program Pendidikan yang dilakukan:

1.      Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mandiri
Program PPL di Kolese Pendidikan Guru (KPG) Mereauke merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap tahun, dan penyelenggaraannya dua kali dalam 1 tahun, yaitu pada semester III  untuk PPL Terbimbing yang tempat pelaksanaannya masih di wilayah dalam perkotaan mengingat mahasiswa masih menenmpuh beberapa teori dalam semester itu; dan pada semester IV untuk PPL Mandiri yang dilaksanakan di kabupaten di luar Merauke dan pada Sekolah Dasar yang ada di pedalaman yang tenaga pendidiknya masih sangat kurang atau tenaga pengajar dan pendidiknya tidak mencukupi dengan rombongan belajar yang diselenggarakan Satuan Pendidikannya.
Program Praktek Pengalaman lapangan Mandiri merupakan salah satu mata kuliah penunjang keterampilan mahasiswa  dalam mengajar calon peserta didiknya. Dalam pelatihan ini diharapkan mahsiswa memanfaatkan waktu yang diberikan untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam mengajar yang secara teori telah mereka peroleh dalam proses perkuliahan selama 3 semester sebelumnya.

2.      Evaluasi Program
1)      Pengertian Evaluasi
Pengertian Evaluasi menurut beberapa ahli, antara lain dikemukakan oleh Worthen dan Sanders (1973: 19)
Evaluation is the determination of the owrth of a thing. It includes obtaining information for use in judging the worth of a program, product procedure or objective, or potential utility of alternative approaches designed to attain specified objectives.
Berdasarkan definisi tersebut terkandung kriteria untuk menilai (worth) dan hal yang dinilai. Kriteria adalah keberhasilan pelaksanaan program dan hal yang dinilai berupa dampak atau hasil yang dicapai atau proses itu sendir. Dua konsep terkandung dalam pernyataan di ats yaitu efektifitas yang merupakan ratio antara input dan output dan konsep efisiensi yang merupakan taraf pendayagunaan input yang menghasilkan output melalui proses. Menurut Stufflebeam dan Shinkfield (1985: 159) mengemukakan:
Evaluation is the process of delineating, obtaining and providing decriptive dan judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design, implementation and impacts in order to guide decision making, serve neds for accountability and promote understanding of the involved phenomena.
Evaluasi adalah proses dari perencanaan, perolehan, dan penyediaan gambaran dan kebenaran informasi tentang penilaian dan jasa dari beberapa tujuan objek, desain, implementasi dan pengaruh agar dapat memandu pada pembuatan keputusan, menyediakan kebutuhan-kebutuhan untuk pertanggungjawaban dan memberikan kepahaman tentang fenomena yang terjadi. Menurut Kaufman & Thomas (1980: 4) berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses yang dilakukan untuk membantu keberadaan seseoarang atau alat tertentu menjadi lebih baik dari keadaan yang sebelumnya karena adanya sistem perbaikan. Pendapat ini memuat pengertian bahwa evaluasi akan memberikan data masukan yang dijadikan dasar perbaikan dari kondisi yang sudah ada.
Berdasarkan beberapa pengertian evaluasi dari beberapa pakar tersebut dapat dikatakan bahwa evaluasi terkandung adanya kriteria yang digunakan untuk menentukan nialai (worth) dan adanya yang dinilai. Jadi kriteria yang digunakan untuk menentukan nilai tersebut adalah kriteria keberhasilan program dan hal yang dinilai dapat berupa dampak atau hasil yang dicapai atau prosesnya itu sendiri. Terdapat dua konsepyang terkandung didalamnya, yaitu efektifitas yang merupakan rasio antara output terhadap input dan konsep efisiensi yang merupakan taraf pendayagunaan inputs untuk menghasilkan outputs lewat suatu proses. Oleh karena itu di dalam evaluasi, evaluator dapat menetapkan tujuan utama kegiatannya, apakah akan menjajaki atau mengukur efektifitas program ataukah efisiensinya atau mungkin prosesnya.
Kegiatan evaluasi pada prinsipnya bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keberhasilan suatu program yang telah direncanakan. Dengan diketahuinya hasil kegiatan yang telah dilaksanakan akan dapat dijadikan masukan guna penyempurnaan dan peningkatan hasil lebih lanjut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian evaluasi mempunyai konotasi kegiatan pengumpulan data atau informasi tentang pencapain tujuan, prose dan pelaksanaan program yang dilakukan secara sistematik dan metodologik ilmiah sehingga menghasilkandata yang akurat dan objektif. Hasil penelitian evaluasi ini dapat digunakan untuk menentukan nilai atau tingkat keberhasilan program dilihat dari segi efektivitas maupun efisiensinya untuk pertimbangan apakah meneruskan/ditingkatkan, memperbaiki atau bahkan menghentikan program.
2)      Evaluasi Program
Pada pelaksanaan program, perencana, pengelola dan pelaksana program perlu mengetahui keberhasilan dari penyelenggaraan program. Terkait hal tersebut waktu perencanaan sudah dipikirkan apakah program dapt berjalan dengan baik. Kondisi ini menunjukkan evaluasi penting karena akan memberikan informasi mengenai keterlaksanaan program. Evaluasi program berfungsi sebagai pembantu, pengontrol pelaksanaan program agar dapat diketahui tindak lanjut pelaksanaan program tersebut. Selain fungsi penting evaluasi program seperti tersebut di atas, alasan lain yang dapat dipergunakan sebagai dasar melaksanakan evaluasi program.
Menurut Weis (Sudarsono, 1994: 3-4) pengertian evaluasi sebagai “the purpose og evaluation research is to measure the effects of a program againts the goals it set out to accomplish a means of contributing to subsequent decision making about the program an improving future programming”. Ada 4 hal yang ditekankan padalam rumusan tersebut yaitu (1) menunjuk pada penggunaan metode penilaian (to measure the effects), !2) menekankan pada hasil suatu program atau dampak program (the effects) , (3) menekankan pada penggunaan kriteria untuk menilai (membandingakan antara hasil dan tujuan yang ditetapkan) apakah program berjalan dengan baik atau tidak. (4) kontribusi terhadap pengambilan keputusan dan peningkatan perencanaan program dditeruskan atau dihentikan.i masa mendatang merujuk pada tujuan soaial (social purpose of evaluation). Pendapat-pendapt tersebut dapat saja dogolongkan dalam dua tujuan pokok, yaitu sebagai penyempurnaan program yang biasanya disebut formatif dan sumatif, tujuan untuk memutuskan apakah program tersebut.
Penelitian konvensional bertujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, membuat generalisasi atas hasil pengujian hipotesis. Penelitian semacam ini tentu tidak dapat menjawab secara memuaskan terhadap pertanyaan seberapa jauh dampak atau pengaruh sebagaimana diharapkan dari suatu intervensi program pelayanan yang dilaksanakan dan alasan faktor apa saja yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program mencapai tujuan. Padahal dalam kenyataannya banyak program dilakukan untuk memperbaiki kondisi atau keadaan yang merupakan masalah yang sedang dihadapi.
Evaluasi dalam pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting. Penyelenggaraan pendidikan bukan kegiatan yang sederhana. Dampak pendidikan akan meliputi banyak orang dan menyangkut banyak aspek. Kegiatan pendidikan harus dievlauasi agar dapat dikaji kekurangan-kekuranbgan. Sementara itu, Suharsimi (2004: 30 menyatakan bahwa evaluasi program didefinisikan sebagai suatu unit tau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Evaluasi program  biasanya dilakukan untuk kepentinganpengambilan kebijakan. Terkait evaluasi program dilakukan secara sistematis, rinci dan menggunakan prosedur yang sudah diuji secara cermat. Melalui metode-metode tertentu maka diperoleh data yang handal dan dapt dipercaya. Penentuan kebijakan lebih tepat apabila data yang digunakan sebagai pertimbangan adalah benar, akurat dan lengkap.
3)      Model evaluasi
Model evaluasi adalah rancangan yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap suatu priogram. Para ahli evaluasi telah berusaha merancang model evaluasi yang dapat digunakan oleh para evaluator. Kaufman & Thomas (21980: 109-110) menyebutkan bahwa ada 8 model evaluasi secara umum. Kedelapan model evaluasi tersebut adalah 1. Scriven’s formative-sumative model/model formatif-sumatif scriven 2 CIPP model/model CIPP 3 CSE UCLA model/model CSE-UCLA 4 Stake’s countenance Model/ model penampakan, 5. Tyler’s goal attainment Model/ model pencapaian tujuan Tyler, 6. Provu’s discrepancy model/ model kesenjangan provus. 7. Scriven’s goal-free model/ model bebas tujuan Scriven. 8. Stake model responsif stake.  Menurut Kaufman model-model dalam kegiatan evaluasi tampak bervariasi namun pada prinsipnya kesemuanya model tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu: berkaitan dengan pengambilan keputusan. Pemilihan suatu model evaluasi ini bergantung pada tujuan pernyataan yang dikembangkan peneliti.
Model evaluasi dalam penelitian ini adalah menggunakan model CIPP yang dikembangkan Stufflebeam. Diharapkan dengan menggunakan model evaluasi CIPP ini akan diperoleh informasi sebagai masukan bagi pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan program praktek lapangan (PPL) mandiri di wilayah pedalam Papua oleh KPG Merauake (UPP D-II PGSD Universitas Cenderawasih).
b.      Kerangka konseptual terkait dengan penyelesaian evaluasi program tersebut
Dengan adanya evaluasi program yang dilakukan oleh peneliti ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat terhadap  perencanaan selanjutnya program PPL Mandiri ini lebih baik terkhusus untuk kemajuan lembaga pendidikan dan mahsaiswa pelaksana program di lapangan dan dinas pendidikan terkait. Jadi dengan hasil evaluasi yang dilakukan peneliti dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
D.    METODE EVALUASI PROGRAM
a.       Menentukan model pendekatan Evaluasi Program pendidikan yang sesuai dengan tujuan evaluasi yang dilakukan,  argument mengapa model pendekatan itu digunakan bukan pendekatan yang lain:
1)      Model pendekatan Evaluasi Program Pendidikan yang digunakanyang sesuai dengan tujuan evaluasi yang dilakukan:
Model-model dalam kegiatan evaluasi terdapat beberapa variasinya akan tetapi pada pada prinsipnya dari masing-masing model mempunyai tujuan yang berkaitan dengan pengambilan suatu keputusan. Pemilihan model tergantung pada tujuan dan pertanyaan yang dikembangkan dalam penelitian. Model evaluasi yang digunakan dalam penelitiuan ini adalah CIPP (Context, Input, Process, Product), yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Dengan menggunakan model evaluasi CIPP ini diharapkan akan diperoleh informasi sebagai masukan bagi pihak-pihak yang berkaitan dalam pengeloalaan program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mandiri di Pedalaman pada UPP D-II PGSD UNIVERSITAS CENDERAWASIH MERAUKE. Menurut Stufflebeam & Shinkfield (Suharsimi Arikunto, 2007: 47) menyatakan bahwa ditinjau dari sudut kepentingannya, evaluasi dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
a.)    Context evaluation : evaluasi terhadap konteks
b.)    Input evaluation : evaluasi terhadap masukan
c.)    Process evaluation : evaluasi terhadap proses
d.)   Product evaluation : evaluasi terhadap hasil
Evaluasi context adalah merupakan jenis evaluasi yang sangat mendasar. Evaluasi context bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki program yang berkaitan dengan dukungan factor lingkungan, menggambarkan situasi lapangan, mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kebutuhan dan lain-lain. Evaluasi context yang dilakukan pada program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mandiri di pedalaman pada UPP D-II PGSD UNCEN Merauke ini antara lain menyangkut kondisi lingkungan social maupun fisik tempat program dilaksanakan.
Evaluasi input meliputi sumber-sumber dan sarana pendukung yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Evaluasi input yang akan dilaksanakan dalam program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mandiri di pedalaman pada UPP D-II PGSD UNCEN Merauke, meliputi karakteristik Mahasiswa yang mengikuti program PPL Mandiri, Pembimbing, Penyelenggara Program, Program PPL Mandiri dan ketersediaan sarana dan prasarana serta pendanaan.
Evaluasi process adalah menyangkut aktifitas mahasiswa yang mengikuti program PPL Mandiri dalam kegiatan PBM di tempat yang telah ditunjuk. Evaluasi in I berfungsi untuk mengetahui implementasi rencana persiapan penerjunan mahasiswa PPL Mandiri, aktifitas mahasiswa selama melaksanakan program PPL Mandiri,
Evaluasi product berkaitan dengan keberhasilan mahasiswa yang mengikuti program PPL Mandiri dan mengetahui manfaat yang telah diperoleh mahasiswa selama mengikuti program PPL Mandiri di pedalaman.
Evaluasi dengan menerapkan model CIPP ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk mendeteksi dan memberikan pertimbangan tentang keberlangsungan pelaksanaan program, yaitu apakah meneruskan/ditingkatkan, memperbaiki atau bahkan menghentikan program.

b.      Merencanakan bagaimana Evaluasi Program Pendidikan dilakukan, pembuatan persetujuan, serta pelaksanaan evaluasi beserta metaanalisisnya
Kegiatan evaluasi selalu berhubungan dengan criteria evaluasi yang akan ditentukan sebelumnya. Dasar pertimbangannya adalah untuk memudahkan evaluator dalam mempertimbangkan nilai terhadap komponen-komponen yang dinilainya, apakah telah berhasil atau sesuai dengan yang ditentukan atau tidak. Criteria yang dipakai dalam penelitian ini adalah criteria empiric. Criteria empiric adalah criteria yang disusun dan dikembangkan berdasarkan kondisi yang ada dan terjadi di lapangan dengan mengacu pada komponen-komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan program PPL Mandiri di Pedalaman. Komponen-komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mandiri di pedalaman pada UPP D-II PGSD UNCEN antara lain: penyelenggara program, pembimbing lapangan, pemerintah daerah setempat, warga sekolah dan belajar tempat praktek, dinas pendidikan daerah. Criteria evaluasi yang digunakan mengacu pada indicator keberhasilan program yang diterapkan di lembaga UPP D_II PGSD Universitas Cenderawasih (Kolese Pendidikan Guru Khas “Papua” Merauke) dan dikembangkan atas dasar kondisi daerah  tempat penyelenggaraan program PPL Mandiri .
Kegiatan evaluasi selalu berhubungan dengan dengan criteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar pertimbangannya adalah memudahkan evaluator untuk mempertimbangkan nilai terhadap komponen-komponen program yang dinilainya, apakah telah berhasil sesuai yang ditentukan sebelumnya.
Untuk itu peneliti sebelum terjun langsung untuk melakukan pengambilan data dengan beberapa teknik yang telah direncanakan, terlebih dahulu menghubungi lembaga tempat akan dilakukan penelitian jika telah mendapat ijin bahwa diperbolehkan melakukan penelitian mengenai evaluasi salah satu program pendidikannya kemudian pihak peneliti mengurus surat ijin penelitian yang ditujukan kepada kepala daerah setempat dan tembusan untuk tempat pelaksanaan penelitian, setelah memberikan surat ijin kepada pihak yang dikehendaki peneliti melakukan perkenalan kepada pihak lembaga tempat diadakanya penelitian dan menyampaikan maksud dan tujuan adanya penelitian yang akan dilakukan. Kemudian setelah mendapatkan informasi dari pihak lembaga, peneliti melakukan perijinan lagi ke kabupaten-kabupaten tempat pelaksanaan program PPL Mandiri lembaga tersebut agar memberikan surat rekomendasi untuk melakukan pengambilan data ke SD-SD tempat pelaksanaan PPL Mandiri Lembaga yang diteliti (UPP D-II PGSD Universitas cenderawasih Merauke. Dan rekomendasi untuk kepala kampung tempat pelaksanaan PPL Mandiri dan juga sebagai tempat tinggal sementara selama mengikuti praktek. Setelah mendapatkan semua data yang diperoleh baik dari lembaga tempat penyelenggara program PPL Mandiri maupun dari tempat pelaksanaan program PPL Mandiri, peneliti melakukan analisis data yang kemudian dilaporkan hasil dari penelitian tersebut kepada lembaga tempat pelaksanaan penelitian, pihak-pihak terkait program PPL Mandiri dan kepada lembaga tempat peneliti menyelesaikan studi belajarnya sebagai syarat untuk mendapatkan gelar master.
c.       Merencanakan bagaimana desain, sampling dan analisis biaya yang sesuai untuk Evaluasi Program Pendidikan tersebut beserta alasannya.
1.      Desain


Rounded Rectangle: Evaluasi Program Pendidikan PPL Mandiri UPP D-II PGSD UNCEN MERAUKE



2.      Sampling
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan random sampling untuk pengambilan data responden di tempat PPL Mandiri dilaksanakan, demikian juga untuk warga belajar yang terlibat selama praktek PPL Mandiri ini dilaksanakan. Masing-masing tempat di tiap kabupaten diambil 10 responden dari tiap SD tempat praktek, mengingat bukan hanya 1 kabupaten di pedalaman saja yang akan diambil datanya. Untuk data sekunder mengenai prestasi akademik warga belajar, juga disesuaikan dengan warga belajar yang diinterview yang akan diambil data prestasi belajarnya. Untuk prestasi akademik mahasiswa juga akan dirandom dari masing-masing tiap angkatan akan diambil 50 dokumen prestasi belajar mahasiswa.

3.      Analisis Biaya
Berbicara mengenai analisis biaya, jika dilihat model penelitian ini dengan menggunakan CIPP, pastinya biaya yang diperlukan sangat banyak, karena keempat langkah dalam model ini masing-masing memerlukan biaya yang cukup banyak mulai dari perencanaannya (pengadaan) sampai pelaksanaan dan pelaporan hasilnya. Akan  tetapi biaya mahal yang akan dikerluarkan tidak seberapa jika dibandingkan dengan hasil dari penelitian ini yang nantinya akan memberikan kontribusi yang luar biasa untuk berbagai kalangan yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan program PPL Mandiri di pedalaman ini. Analisis biaya ini diperlukan untuk sebagai bahan pertimbangan mengenai kondisi keuangan terhadap program evaluasi yang dilaksanakan, jangan sampai keluar dari jalur yang sudah direncanakan sehingga menimbulkan banyaknya biaya tak terduga yang akan terpakai, melainkan sebagai penuntun dan acuan dalam melangkah agar sampai pada tujuan dengan hasil yang dapat memuaskan seluruh kalangan tanpa merugikan pihak manapun baik peneliti, lembaga yang dievaluasi maupun pihak terkait lainnya.
d.      Menentukan bagaimana cara data dikumpulkan, instrument yang digunakan dan analisis data yang sesuai untuk keperluan itu.
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menngunakan teknik observasi, interview dan dokumentasi. Adapaun dalam observasi peneliti mengumpulkan data lapangan dengan berperan sebagai observer di tempat-tempat pelaksanaan program PPL Mandiri dan juga di lembaga penyelenggara program PPL Mandiri tersebyut.  Dalam teknik interview peneliti melaksanakan wawancara tidak terstruktur dan terbuka sambil mencatat/merekam kegiatan interview tersebut kepada mahsiswa yang telah melaksanakan program PPL Mandiri dan juga kepada pihak-pihak terkait seperti warga belajar di tempat pelaksanaan PPL, tenaga pendidik yang terlibat di lapangan dari pihak penyelenggara dan tempat pelaksanaan program PPL Mandiri serta warga masyarakat sekitar tempat pelaksanaan program tersebut. Pencatatan disini dimaksudkan apabila ada rekaman yang rusak, peneliti masih mempunyai informasi cadangan yang dapat digunakan peneliti untuk mengkover data yang hilang. Dalam tenik dokumentasi peneliti meminta catatan harian/buku harian dari mahasiswa PPL Mandiri selama pelaksanaan program PPL Mandiri dari pihak lembaga pendidikan serta hasil belajar mahasiswa yang telah melaksanakan PPL Mandiri dan prestasi warga belajar tempat pelaksanaan program PPL mandiri tersebut.
Instrument yang digunakan adalah panduan atau desain penelitian yang telah disiapkan peneliti untuk menunjang kelancaran proses pengambilan data. Dalam teknik interview disediakan istrument seperti: panduan wawancara yang pada awalnya direncanakan akan digunakan angket, mengingat sasaran interview ada sebagaian besar adalah warga sekitar tempat pelaksanaan program PPL Mandiri masih banyak yang belum mengenal baca tulis maka pelaksanaan pengambilan data diputuskan peneliti untuk melakukan interview tidak terstruktur untuk mendapatkan data yang maksimal dan valid.






E.     DAFTAR PUSTAKA
Creswell J.W. (2009) Research Design pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Edisi ketiga
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin A.J.(2007) Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Suharsimi Arijunto dan Cepi safrudin abdul jabar, (2004). Evaluasi program pendidikan : pedoman teoritis praktis bagi praktisi pendidikan. Jakarta.: Bumi Aksara
Sugiyono. (2008) metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta.
Wiersma William, (1975) Research Methods in Education: An IntroductionFourth edition, Allyn and bacon, Inc.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar